Sophan Sophian Lahir di Makasar, Sulawesi Selatan, 26 April 1944 – meninggal di Ngawi, Jawa Timur, 17 Mei 2008. Ia adalah salah satu aktor senior, sutrada dan politikus Indonesia. Ayahnya Manai Sophian, adalah politikus terkemuka Indonesia yang pernah menjadi duta besar di Rusia.

Sophan yang beragama Islam, menikah dengan aktris senior Indonesia, Widyawati dan mempunyai dua anak: Roma dan Romi. Setelah banyak berkiprah di dunia perfilman Sophan terjun ke panggung politik dan pernah aktif di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dalam kapasitasnya itu, ia pernah menjadi  anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI.

Pada tahun 2005, ia turut bergabung dalam mendirikan partai baru yang bernama Partai Demokrasi Pembaruan bersama-sama dengan Laksamana Sukardi, Arifin Panigoro, Roy BB Janis, Sukowaluyo Mintohardjo, Noviantika Nasution, Didi Suprianto, Tjiandra Wijaya, Postdam Hutasoit dan PO Tambunan.

Pada hari sabtu, 17 Mei 2008, Sophan Sophian yang sedang mengikuti acara Touring Jalur Merah Putih 2008, memimpin konvoi melalui Ngawi, Jawa Timur menuju kota Yogyakarta dalam rangka menyambut 100 tahun kebangkitan nasional.

Menurut keterangan salah satu peserta konvoi, saat rombongan berada di kawasan Hutan Widodaren, Jatim, Sophan Sophian terjatuh dari motor Harley-Davidson yang dikendarainya. Ia jatuh ke lubang dan kakinya patah. Kemudian, konvoi motor  langsung membawa Sophan Sophian Ke RS menggunakan ambulans. Dalam perjalanan rumah sakit, sekitar pukul 10.00 Sophan menghembuskan napas terakhirnya.

Pada September 2008, beredar berita bahwa kematian Sophan bukan hanya disebabkan oleh benturan dengan jalan, melainkan dilindas oleh pengendara motor di belakangnya. Seperti dilansir Warta Kota, menurut Widyawati kecelakaan tunggal terjatuh saat naik motor, tidak akan sampai menyebabkan kematian. Widyawati pun mendapati kejanggalan-kejanggalan mengenai kematian suaminya, yaitu opini berbeda dari dokter, surat lampiran dari Polres Ngawi yang diduga hilang, serta keterangan baru dari saksi. Diduga, Sophan Sophian secara tak sengaja terlindas motor mantas Kapolri Jendral Pol (Purn) Roesmanhadi atau mantan Dirjen Sistem Perencanaan Pertahanan Departemen Pertahanan Marsda (Purn) Pieter Wattimena.

 

Sophan Sophian memulai karirnya sebagai aktor layar lebar. Namun, belakangan Sophan mulai terlibah dalam kancah politik Indonesia.

Filmografi

Sebagai Pemeran

  • Lisa (1971) oleh M. Sharieffudin A
  • Pengantin Remaja (1971) oleh Wim Umboh
  • Lorong Hitam (1971) oleh Turino Djunaidi
  • Matahari Hampir Terbenam (1971) oleh R. Iskak
  • Perkawinan (1972) oleh Wim Umboh
  • Tjintaku Djauh Di pulau (1972) oleh Motinggo Boesje
  • Si Bangkok (1972) oleh Lilik Sudjio
  • Pemberang (1972) oleh Hasmanan
  • Mutiara Dalam Lumpur (1972) oleh Wahyu Sihombing
  • Pencopet (1973) oleh Matnoor Tindaon
  • Anak Yatim (1973) oleh Ftritz G, Schadt
  • Percintaan (1973) oleh Pitrajaya Burnama
  • Timang-Timang Anakku Sayang (1973) oleh Sandy Suwardi Hassan 
  • Perempuan (1973) oleh Pitrajaya Burnama
  • Romi Dan Juli (1974) oleh Hasmanan
  • Cinta Remaja (1974) oleh Lilek Sudjio
  • Aku Cinta Padamu (1974) oleh Hasmanan
  • Kehormatan (1974) oleh Bobby Sandy
  • Gaun Pengantin (1974) oleh Bobby Sandy
  • Demi Cinta (1974) oleh Matnoor Tindaon
  • Sentuhan Cinta (1976) oleh Bobby Sandy
  • Rahasia Seorang Ibu (1977) oleh Wahyu Sihombing
  • Kemialu Kemuning Senja (1980) oleh Hasmanan
  • Amalia S.H. (1981) oleh Bobby Sandy
  • Perempuan Kedua (1990) oleh Ida Farida
  • Yang Tercinta (1991) oleh M. T. Risyaf
  • Love (2008) oleh Khabir Bhatia

Sebagai Sutradara

  • Jinak-Jinak Merpati (1975)
  • Widuri Kekasihku (1976)
  • Letanan Harahap (1977)
  • Bung Kecil (1978)
  • Buah hati Mama (1980)
  • Jangan Ambil Nyawaku (1981)
  • Bunga Bangsa (1982)
  • Kadarwati (1983)
  • Saat-Saat Yang Indah (1984)
  • Tinggal Landas Buat Kekasih (1984)
  • Melintas Badai (1985)
  • Damai Kami Sepanjang Hari (1985)
  • Di Balik Dinding Kelabu (1986)
  • Arini, Masih Ada Kereta Yang Lewat (1987)
  • Ayu Dan Ayu (1988)
  • Suami (1988)
  • Sesaat Dalam Pelukan (1989)
  • Ketika Senyummu Hadir (1991)
  • Sesal (1994)

Sinetron

  • Abad 21 (Indosiar, 1997-1998) / Multivision Plus
  • Kemuning (RCTI, 1998-1999) / Multivision Plus
  • Elang (ANTV, 2008)

Share.