Trie Utami Sari yang biasa dipanggil Iie, lahir di Bandung Jawa Barat, 8 Januari 1968. Iie adalah penyanyi dan pencipta lagu Indonesia. Trie adalah anak daripasangan kolonel (purn) H Soedjono Atmotenojo dan Hj. Soejarni Oesoep. Trie merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara.

Iie pernah menikah tahun 1991 dengan Viva Permadi, atau akrab dipanggil Wiwie GV, seorang musisi. Keduanya menikah dihadapan jenazah ayah Wiwie, sesuai wasiat almarhum. Pernikahan tersebut berujung cerai setelah hampir 2 tahun.

Iie pun menikah lagi pada tanggal 23 November 1995 denagn Andy Analta Baso Amir, putra dari Andy Baso Amir, seorang tokoh masyarakat Sulawesi Selatan. Sama seperti pernikahan sebelumnya,pernikahan ini pun berujung perceraian setelah bertahan selama 10 tahun. Alasan perceraian ini adalah ketidakrelaan Iie untuk diduakan oleh suaminya.

Iie mengenal musik sejak kecil. Rumah mereka selalu dipenuhi suara Pat Boone, Glen Muller, Perry Como, serta berbagai lagu klasik yang diputar lewat piringan hitam. Sejak tahun 1972-1986, bersama kedua kakanya, Purwatjaraka dan Thea Ika Ratna, Iie berlatih piano. Pengajar pianonya adalah Alfons Becalel (orang hongaria) dan Rhinno serta Linda dari YPPM (Yayasan Pusat Pendidikan Musik) Bandung. Iie juga mengukuti pendidikan musik di Bina Mustika Bandung tahun 1978.

Sejak TK, Iie sangat suka menyanyi. Iie pun jadi rajin menonton acara Bintang Kecil di TVRI yang diasuh oleh Bu Kasur, Ibu Sud, dan A.T. Mahmud. Iie juga sering mengikuti lomba menyanyi. Pertama kali Iie muncul di televisi adalah saat mengikuti kompetisi menyanyi untuk anak SD dalam acara Ayo Menyanyi di TVRI tahun 1977. Beberapa tahun kemudian, Iie menjadi juara kedua saat mengikuti lomba menyanyi lagu-lagu perjuangan di Bandung. Sejak itu, Iie jadi sering menjadi bintang tamu untuk menyanyi di TVRI Jakarta.

Saat SMA, Iie mulai mendampingi kakaknya Purwa Tjaraka menyanyi secara rutin, bergantian dengan Thea, di sebuah restoran di Bandung. Selain itu, Iie juga menjadi penyiar di Radio Dee-Day kemudian di Radio OZ 103 FM di Bandung dan lead vocalist band Kahitna.

Lulus SMA Iie ingin melanjutkan sekolah musik di Amerika. Sayang keluarganya tidak mampu membiayai. Berbeda dengan kedua kakaknya yang berhasil meraih gelar kesarjanaan, Iie memilih tidak melanjutkan sekolah. Iie kemudian semakin memperdalam kemampuan bermusiknya dengan mempelajari Keyboard, Saksofon, dan berlatih membuat aransemen lagu di kelompok drum band GWDC (Genta Winaya Drum Corps)Bandung.

Awal akrir profesional Iie adalah saat dia “dilamar” oleh krakatau, grup band beraliran jazz tang sangat masyur saat itu. Bersama Krakatau Iie membuat album pertamanya tahun 1986 bertajuk First Album. Meskipun demikian, nama Iie mulai dikenal saat menjadi pemenang Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors (1987) membawakan lagu Keraguan, karya Edwin Saladin dan Adelansyah. Iie juga berhasil menjuari Festival Penyanyi Lagu Populer Indonesia, atahun 1989.

Selain mengikuti lomba di dalam negeri, Iie pun menjajal ajang lomba di luar negeri. Diantaranya runner up dalam ABU (Asia Pasific Broadcasting Unions) Golden Kite World Song Festival di Kuala Lumpur tahun 1990 dan Grand Prix winner di ajang The Golden Stag International Singing Contest di Brasov, Rumania (1992). Ia juga dinobatkan sebagai pemenang dalam ABU Internationa Anthem di Bangkok (2000), serta terpilih sebagai Penyanyi Jazz Wanita terbaik versi News Music pada tahun yang sama.

Sejumlah lagu Iie yangmenjadi hit antara lain, Kau Datang,Untuk Ayah dan Ibu (ciptaannya sndiri), serta Nurlela 1 dan Nurlela 2. Yang terakhir ini dinyanyikan berempat bareng Vina Panduwinata, Atiek Cb, dan Malida, yang bergabung dalam kelompok Rumpies. 

Iie juga menyanyi untuk sejumlah soundtrack film dan sinetron, antara lain Elegi Buat Nana (1988), Perisai Kasih Yang Terkoyak dan Kembang Ilalang pada tahun 2003. Selain menyanyi, Iie pun menciptakan lagu. Telah puluhan lagu diciptakannya, baik untuk dinyanyikan dirinya sendiri, maupun dinyanyikan oleh orang lain. Salah satulagu ciptaanyayang terkenal adalah Jadilah Bintang (bersama Purwatjaraka) yang menjadi theme song Kontes Dangdut Indonesia (KDI).

Penghargaan

  • 1986 – Indonesian Best Vocalist – Yamaha Light Music Contest
  • 1988 – BASF AWARD Winner -The Best Selling Album – Rhtyhm and Blues Cathegory
  • 1989 – The Best Performer – Indonesian Popular Song Festival
  • 1990 – 2nd Runner Up Best Performer – ABU Golden Kite World Song Festival Kuala Lumpur Malaysia
  • 1990 – The Indonesian LUX’s Star (Bintang LUX)
  • 1990 – 1990’s Best Performer on TV – from Monitor Magazine
  • 1990 – BASF AWARD Winner – The Best Selling Album – Pop Cathegory (with RUMPIES)
  • 1990 – Indonesian Most Dedicated and Creative Singer – presented by RADIO OZ
  • 1991 – Indonesian Best Female Singer – from CITRA Magazine
  • 1992 – GRAND PRIX WINNER – Cerbul de Aur – The Golden Stag International Singing Contest – Brasov – Romania
  • 1997 – Indonesian Legendary Musician and Singer – presented by HARD ROCK FM RADIO
  • 2000 – The Winner of The Song Contest for ABU International Anthem (Asia Pacific Broad Casting Union) in Bangkok – Thailand
  • 2000 – THE INDONESIAN BEST JAZZ FEMALE SINGER – presented by News Music

Penampilan Lain

  • 1989 – 10 Vokalis Utama bintang Khatulistiwa lagu “Maaf” karya Rezky Ichwan
  • 1991 – Salah Apa Aku bersama Malyda

Share.